Jangan Sembarangan! Berikut Tips Merawat Kucing Persia Umur 2-3 Bulan

Lucunya kucing persia umur 2-3 bulan berikut tips perawatannya!

Melihat tingkah polah anak kucing persia, apalagi bila gres berumur 2-3 bulan, serta jumlahnya lebih dari seekor, tentu sang pemilik akan merasa gemas, bahagia, dan sangat terhibur. Namun tak gampang untuk merawat kucing persia pada umur tersebut, lantaran kita kerap menghadapi beberapa kendala.

Melihat tingkah polah anak kucing persia Jangan Sembarangan! Berikut tips merawat kucing persia umur 2-3 bulan
Jangan Sembarangan! Berikut tips merawat kucing persia umur 2-3 bulan

Ketika anak kucing berumur 4-6 minggu, induk kucing akan mulai menyapih mereka secara bertahap. Pada umur tersebut, cadangan air susu induk makin sedikit. Setelah melewati umur enam minggu, anak kucing mulai mengkonsumsi masakan padat dan tidak hanya mengandalkan air susu induknya.

Biasanya, sebagian catlovers akan menyapih anak kucing pada umur 8 ahad (hampir 2 bulan), tapi ada pula yang memakai patokan umur 12 ahad (hampir 3 bulan).

Baca Juga: Tidak Perlu Bingung Inilah Cara Merawat Anak Kucing Baru Lahir

Dengan pemahaman ini, maka anak kucing persia umur 2-3 bulan sanggup dalam kondisi belum maupun sudah disapih. Tentu perawatan anak kucing yang sudah disapih agak berbeda dari anak kucing yang sudah disapih, kendati perbedaannya tidak terlalu banyak.

Untuk anak kucing yang sudah disapih, maka perawatannya harus lebih khusus, lantaran kucing sangat mengandalkan campurtangan pemilik maupun perawatnya. Dengan perawatan optimal, anak kucing persia sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nah, berikut ini cara merawat anak kucing persia umur 2-3 bulan:

1. Jika belum disapih, jaga kesehatan induknya

Khusus untuk anak kucing yang belum disapih, hal pertama yang harus diperhatikan ialah menjaga kondisi kesehatan induknya. Mengapa? Meski tak lagi mengandalkan air susu induknya, anak kucing yang belum disapih tetap akan menyusui pada induknya. Itu yang harus diingat!

Konsekuensinya, bila induk terkena penyakit tertentu (apalagi bersifat menular), maka anak-anaknya berpeluang terkena penyakit yang sama. Karena itu, kesehatan induk harus selalu dijaga, antara lain dengan memperlihatkan asupan masakan yang bergizi dan menjaga kebersihan lingkungan atau daerah tinggalnya.

2. Berikan masakan bergizi untuk anak kucing

Karena sudah tak lagi mengandalkan air susu induknya, maka anak kucing harus menerima masakan bergizi. Anda sanggup memberinya susu formula khusus anak kucing, semoga kebutuhan vitamin, mineral, protein, dan sumber gizi lainnya selalu terpenuhi.

Sangat tidak dianjurkan untuk memperlihatkan susu sapi kepada anak kucing, lantaran sanggup mengakibatkan mencret (diare), terkecuali apabila susu sapi tersebut memenuhi persyaratan tertentu menyerupai yang dijelaskan
Di sini: Apa Boleh Kucing diberi Susu Sapi?
Daripada berisiko tinggi, lebih baik memakai susu formula khusus anak kucing yang sanggup dibeli di petshop terdekat, atau sanggup meminta rekomendari dari dokter hewan.

Selain susu formula, anak kucing juga sudah sanggup mengkonsumsi masakan padat. Di pasaran tersedia banyak sekali merek masakan khusus anak kucing (kitten food). Pilihlah kategori tersebut, alasannya ialah mempunyai nilai gizi sesuai dengan umurnya, bukan masakan kucing remaja (adult).

Jangan lupa, sediakan pula air minum yang higienis dan sehat untuk anak kucing piaraan Anda. Wadah / daerah air minum juga harus dijaga kebersihannya, dan ditempatkan pada posisi agak rendah, semoga gampang dijangkau anak kucing.

Pada umumnya, anak kucing yang rewel suka bermain dengan air. Dia akan menarik-narik daerah air minum. Karena itu, pilihlah daerah air minum yang cukup berat semoga airnya tidak gampang tumpah.

3. Sediakan hunian yang nyaman

Hunian / daerah tinggal anak kucing harus nyaman dan selalu terjaga kebersihannya. Anda tak boleh mengabaikan hal ini, lantaran hunian yang kotor sangat membahayakan bagi kesehatan kucing. Hunian yang tidak nyaman akan menciptakan anak kucing gampang stres dan tidak betah tinggal di dalamnya.

Pada umur 2-3 bulan, anak kucing persia masih sangat lincah-lincahnya, dan gemar bermain. Karena itu, pastikan ruangan di dalam hunian cukup luas dan selalu dijaga semoga tidak lembab.

Agar suasana di dalamnya terasa nyaman, lantai daerah tinggal / hunian perlu dilapisi kain / selimut. Berikan pula lampu untuk penerangan, sekaligus penghangat bagi badan anak kucing.

4. Sediakan aksesoris pendukung

Kucing, baik anak maupun dewasa, suka buang kotoran (pups) pada media pasir. Karena itu, hunian / daerah tinggalnya juga perlu diberi aksesoris pendukung berupa litter tray / box untuk daerah buang air besar.

Pasir yang dipakai sebaiknya bukan berasal dari kebun / pekarangan, melainkan pasir khusus yang banyak dijual di petshop. Litter tray dilapisi dulu dengan kertas koran, sesudah itu gres ditaburi pasir khusus. Letakkan litter tray pada daerah yang gampang dijangkau, dan harus selalu dibersihkan secara berkala.

5. Lakukan vaksinasi, berikan obat-obatan tertentu

Vaksinasi merupakan langkah pencegahan utama semoga kucing tidak terjangkit penyakit tertentu yang bersifat membahayakan. Selama ini, ada tiga jenis vaksin yang biasa diberikan kepada kucing persia, yakni vaksin tricat, vaksin tetracat, dan vaksin rabies.

Baca Juga: Ketahui perihal 3 jenis vaksin untuk kucing persia dan anggora

Selain itu, anak kucing juga perlu diberi obat-obatan tertentu. Yang paling sering diberikan dalam hal ini ialah obat cacing. Sebab banyak kucing yang rakus makannya, tapi justru terlihat kurus. Dugaan terkuat, kucing mengalami cacingan.

Baca Juga: Tips mengatasi kucing cacingan

Untuk santunan obat cacing, Anda sanggup melakukannya sendiri di rumah. Namun untuk melaksanakan vaksinasi, sebaiknya bawa kucing Anda ke dokter binatang terdekat.

Selain kelima upaya di atas, ada satu hal lagi yang tak boleh dilupakan dalam perawatan anak kucing persia, yakni rawatlah dengan penuh kasih sayang. So, sering-seringlah berinteraksi dengan piaraan di rumah, semoga kucing pun mengenali Anda dengan baik. (*)

Semoga bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter